Istiophorus platypterus


Ikan layaran SFA
Characteristic features:
Colour:

Hitam kebiru-biruan di atas, biru muda dengan corak cokelat di samping dan putih keperakan di perut; terdapat sekitar 20 garis vertikal kebiruan pada sisinya; sirip punggung berwarna hitam kebiruan dengan banyak bintik hitam. Warna memudar setelah kematian dan karena kondisinya sudah tidak segar.

Size:

Total panjang hingga 350 cm, memiliki ukuran yang lebih besar di Samudra Pasifik daripada di Samudra Atlantik. Berat terbesar yang tercatat adalah 100,24 kg di Pasifik, tetapi hanya 60 kg di Atlantik.1

Distribution:

Menyebar di perairan tropis dan perairan beriklim sedang.

Lihat peta penyebaran FAO.

Habitat:

Zona epipelagik di perairan samudera, dari permukaan hingga setidaknya kedalaman 350 m.

Biology:

Memangsa berbagai ikan, sefalopoda, dan krustasea. Spesies ini terus bermigrasi; paling banyak tersebar di perairan dekat pantai dan pulau-pulau. Menurut laporan, ikan layaran menunjukkan tingkat pertumbuhan yang cepat dengan ikan betina mencapai ukuran yang lebih besar daripada ikan jantan. Di Pasifik Timur, ukuran di mana 50% individu mencapai kedewasaan diperkirakan EFL-nya 175 cm untuk betina,2 sementara kedua jenis kelamin diperkirakan dewasa pertama kali pada EFL 160-165 cm. Diperkirakan pertama dewasa pada usia 2,5 tahun3 dan usia maksimum yang tercatat adalah 13 tahun.4

Indonesian fisheries:

Banyak tertangkap menggunakan alat tangkap rawai dan jaring tetap, tetapi juga dengan tombak dan pancingan teknik tonda.

Similar species:

Istiompax indica
Marlin hitam

Istiompax indica dikatakan berbeda karena memiliki bagian depan sirip punggung pertama yang lebih rendah dari panjang margin posterior opercle dengan bagian belakang lebih rendah (vs sirip punggung seperti layar dan menyambung, lebih tinggi dari margin posterior opercle maksimum pada kebanyakan panjang spesies, bagian tertinggi di sirip tengah); sirip perut pendek yang ujungnya jauh di depan anus (vs. sangat panjang, hampir mencapai anus).

Kajikia audax
Marlin lorek

Kajikia audax dikatakan berbeda karena memiliki bagian depan sirip punggung pertama yang lebih tinggi dari panjang margin posterior opercle maksimum, bagian belakang rendah (vs sirip punggung pertama seperti layar dan menyambung, lebih tinggi dari margin posterior opercle maksimum pada kebanyakan panjang spesies, bagian tertinggi di sirip tengah); sirip perut pendek yang ujungnya jauh di depan anus (vs. sangat panjang, hampir mencapai anus).

Makaira nigricans
Marlin biru

Makaira nigricans dikatakan berbeda karena memiliki bagian depan sirip punggung pertama yang panjangnya sekitar 2/3 panjang margin posterior opercle, bagian belakang rendah (vs sirip punggung pertama seperti layar dan menyambung, lebih tinggi dari margin posterior opercle maksimum pada kebanyakan panjang spesies, bagian tertinggi di sirip tengah); sirip perut pendek yang ujungnya jauh di depan anus (vs. sangat panjang, hampir mencapai anus).

Tetrapturus angustirostris
Ikan todak paruh pendek

Tetrapturus angustirostris dikatakan berbeda karena memiliki bagian depan sirip punggung pertama yang tinggi, bagian belakang rendah (setelah sekitar sirip ke-19) (vs menyambung dan seperti layar, lebih tinggi dari panjang margin posterior opercle maksimum pada kebanyakan panjang spesies, bagian tertinggi di sirip tengah); paruh pendek, hanya sedikit lebih panjang dari rahang bawah (vs jauh lebih panjang), dan anus jauh di depan sirip dubur pertama (vs tepat di depan sirip dubur pertama).

Xiphias gladius
Ikan todak paruh lebar

Xiphias gladius dikatakan berbeda karena memiliki paruh yang pipih lonjong jika disayat melintang (vs bulat); tidak ada sirip perut (vs terdapat sirip perut yang panjang dan hampir mencapai anus); 1 lunas median pada tangkai ekor (vs. 2 lunas); sirip punggung pertama tidak menyambung (vs tinggi, menyambung, dan seperti layar, bagian tertinggi di sirip tengah); ruang antar sirip punggung yang lebar (vs sempit), dan takik yang dalam pada tubuh atas dan bawah pada tangkai ekor (vs takik dangkal).

Internal links:
External links:
References:
  1. IGFA. IGFA world record game fishes. International Game Fish Association Dania Beach, Florida. 2011;
  2. Hernandez-H A, Ramirez-R N. Spawning seasonality and length at maturity of sailfish (Istiophorus platypterus) off the Pacific coast of Mexico. Bulliten of Marine Science Miami. 1998;63:459–68.
  3. Eldridge MB, Wares PG. Some biological observations of billfishes taken in the eastern Pacific Ocean, 1967-1970. US Nat Mar Fish Serv, NOAA Tech Rep, NMFS SSRF-675 (2). 1974;89–101.
  4. Prince ED, Lee DW, Wilson CA, Dean JM. Longevity and age validation of a tag-recaptured atlantic sailfish, Istiophorus platypterus, using dorsal spines and otoliths. Fishery Bulletin. 1986;84(3):493–502.