Makaira nigricans


Marlin biru BUM
Characteristic features:
Colour:

Permukaan atas berwarna biru, putih keperakan di bagian bawah; sekitar 15 garis vertikal di sepanjang sisi tubuh. Sirip punggung pertama berwarna hitam kebiruan, sirip lainnya berwarna cokelat tua. Warna memudar setelah kematian karena kondisinya sudah tidak segar.

Size:

Total panjang hingga 500 cm dan beratnya hingga 630 kg.1

Distribution:

Menyebar di perairan tropis, yang paling tropis dari semua ikan paruh panjang.

Lihat peta penyebaran FAO

Habitat:

Zona pelagik di perairan samudera, ditemukan di kedalaman dari permukaan minimal 1.000 m dan dalam suhu permukaan antara 22 dan 31°C.

Biology:

Memangsa ikan jenis tuna, krustasea, dan sefalopoda. Individu yang lebih kecil membentuk kelompok yang terdiri dari sekitar 10 individu sementara individu yang lebih besar cenderung menyendiri.2 Jangkauan Makaira nigricans berubah bergantung musim, menyebar jauh dari khatulistiwa ke utara dan ke selatan pada bulan-bulan yang hangat dan kembali menyempit ke arah khatulistiwa selama bulan-bulan yang dingin. Betina dewasa pada panjang 179 dan jantan pada 130 cm EFL di Pasifik Barat.3 Usia pertama dewasa di Atlantik Selatan diperkirakan pada panjang 184,9 cm LJFL untuk kedua jenis kelamin;4 perkiraan usia maksimum setidaknya 27 tahun untuk betina dan 18 tahun untuk jantan.5

Indonesian fisheries:

Tertangkap menggunakan alat tangkap rawai dan pukat cincin, dan mungkin juga oleh jaring insang dan pancingan teknik tonda.

Similar species:

Istiompax indica
Marlin hitam

Istiophorus platypterus
Ikan layaran

Istiophorus platypterus dikatakan berbeda karena memiliki sirip punggung pertama yang menyerupai layar dan menyambung, lebih tinggi dari margin posterior opercle maksimum pada kebanyakan panjang spesies, bagian tertinggi di sirip tengah (vs tinggi sekitar 2/3 panjang margin posterior opercle), dan sirip perut sangat panjang, hampir mencapai anus (vs lebih pendek, ujungnya jauh di depan anus).

Kajikia audax
Marlin lorek

Kajikia audax dikatakan berbeda karena tinggi bagian depan sirip punggung pertama kira-kira sama dengan, atau hanya kurang dari panjang margin posterior opercle (vs vs tinggi sekitar 2/3 panjang margin posterior opercle); sirip dada berbentuk daun (vs seperti tali), dan daging oranye (vs. putih kemerahan atau keabu-abuan).

Tetrapturus angustirostris
Ikan todak paruh pendek

Tetrapturus angustirostris dikatakan berbeda karena memiliki bagian depan sirip punggung pertama lebih tinggi dari panjang margin posterior opercle maksimum (vs tinggi sekitar 2/3 panjang margin posterior opercle); paruh pendek, hanya sedikit lebih panjang dari rahang bawah (vs panjang), dan anus jauh di depan sirip dubur pertama (vs tepat di depan sirip dubur pertama).

Xiphias gladius
Ikan todak paruh lebar

Xiphias gladius dikatakan berbeda karena memiliki paruh yang pipih lonjong jika disayat melintang (vs bulat); tidak ada sirip perut (vs ada); 1 median lunas pada tangkai ekor (vs. 2 lunas), dan takik yang dalam pada tubuh atas dan bawah pada tangkai ekor (vs takik dangkal).

Internal links:
External links:
References:
  1. IGFA. Database of IGFA angling records until 2001. IGFA Fort Lauderdale, USA; 2001.
  2. Nakamura I. FAO Fisheries catalogue Vol. 5. Billfishes of the world: An annotated and illustrated catalogue of marlins, sailfishes, spearfishes and swordfishes known to date. Food and Agriculture Organization of the United Nations; 1985.
  3. Sun C-L, Chang Y-J, Tszeng C-C, Yeh S-Z. Reproductive biology of blue marlin (Makaira nigricans) in the western Pacific Ocean. Fishery Bulletin. 2009;107(4):420–32.
  4. Frédou T, Frédou FL, Hazin FHV, Travassos P. Length composition and spatio-temporal distribution of blue marlin (Makaira nigricans) in the South Atlantic Ocean. Collect Vol Sci Pap ICCAT. 2012;68(4):1524–30.
  5. Hill KT, Cailliet GM, Radtke RL. A comparative analysis of growth zones in four calcified structures of pacific blue marlin, Makaim. Fishery bulletin. 1989;87(4).