Scombridae


Tuna & Makerel
Characteristic features:
Keys:

Semua kunci diadaptasi dari Collette, 2001.1

Scombridae genera
    1. 2 lunas kecil dan lunas median besar di antara 2 lunas kecil tersebut di setiap sisi tangi ekor (Gbr. 1a); 6-10 finlet punggung dan 6-10 finlet dubur (Gbr. 2); tidak ada kelopak mata lemak (Gbr. 3a) 2
    2. 2 lunas kecil, tetapi tidak ada lunas median di setiap sisi tangkai ekor (Gbr. 1b); 5 finlet punggung dan 5 finlet dubur (Gbr. 2); bagian depan dan belakang mata dilapisi kelopak mata lemak (Gbr. 3b) 10
    1. 2 gurat sisi (Gbr. 4) Grammatorcynus bilineatus
    2. Gurat sisi (atas) tunggal 3
    1. Gigi dalam rahang kuat, rata, dan seperti pisau; korselet sisik nyaris tidak terlihat (Gbr. 5a) 4
    2. Gigi dalam rahang ramping, kerucut, hampir tidak rata; korselet sisik cukup besar (Gbr. 5b) 5
    1. Panjang moncong sama dengan panjang bagian kepala (Gbr. 6a); tidak ada penyapu insang; terdapat 13-27 duri pada sirip punggung pertama Acanthocybium solandri
    2. Moncong jauh lebih pendek dari bagian kepala (Gbr. 6b); setidaknya ada 3 penyapu insang; terdapat 8-22 duri sirip punggung pertama Spesies Scomberomorus
    1. Permukaan lidah bagian atas memiliki 2 tonjolan tulang rawan memanjang (Gbr. 7a) 6
    2. Permukaan lidah bagian atas tidak memiliki tonjo lan (Gbr. 7b) 9
    1. Sirip punggung terpisah jauh, jarak di antara sirip tersebut (ruang antar sirip punggung) lebih panjang dari pangkal sirip punggung pertama (Gbr. 8a); sirip punggung pertama memiliki 10-12 duri; cuping (antara pangkal sirip perut) tunggal dan besar, lebih panjang dari sirip perut (Gbr. 9a) Spesies Auxis
    2. Sirip punggung hampir tidak terpisah, ruang di antara sirip tersebut (ruang antar sirip punggung) lebih pendek dari diameter mata (Gbr. 8b); sirip punggung pertama memiliki 12-16 duri; cuping pendek dan terbelah dua, lebih pendek dari sirip perut (Gbr. 9b) 7
    1. Garis memanjang gelap yang tampak jelas di perut; 53–63 penyapu insang pada lengkungan insang pertama Katsuwonus pelamis
    2. Tidak ada garis memanjang gelap di perut; 19–45 penyapu insang pada lengkungan insang pertama 8
    1. Tidak terdapat sisik pada tubuh di belakang korselet sisik yang besar dan tebat (Gbr. 10); beberapa bintik hitam biasanya muncul di antara pangkal sirip dada dan sirip perut (Gbr. 11) Euthynnus affinis
    2. Tubuh dilapisi sisik yang sangat kecil di belakang korselet; tidak ada bintik hitam pada tubuh FAO keyThunnus
    1. 5–11 garis memanjang gelap pada bagian atas tubuh; tidak ada gigi di lidah Sarda orientalis
    2. Badan dengan atau tanpa garis; lidah memiliki 2 potong gigi Gymnosarda unicolor
    1. Garis bergelombang di bagian atas tubuh (Gbr. 12a); duri dubur pertama kaku dan kuat; terdapat gigi di langit-langit mulut Scomber australasicus
    2. 1 atau 2 baris bintik horizontal di setiap sisi tubuh bagian atas (Gbr. 12b); duri dubur pertama tipis dan belum sempurna; tidak ada gigi di langit-langit mulut Spesies Rastrelliger
Spesies Auxis
    1. Ekstensi posterior korselet sempit, hanya selebar 1–5 sisik di bawah pangkal sirip punggung kedua (Gbr. 1a) area punggung tanpa sisik memanjang ke depan sejajar dengan ujung sirip dada (Gbr. 2a); 36–42 penyapu insang pada lengkungan insang pertama Auxis thazard
    2. Ekstensi posterior korselet lebar, selebar 10-15 sisik di bawah pangkal sirip punggung kedua (Gbr. 1b); area punggung tanpa sisik tidak memanjang ke ujung sirip dada (Gbr. 2b); 43-48 penyapu insang pada lengkungan insang pertama Auxis rochei
Spesies Rastrelliger
    1. Penyapu insang tidak terlihat dari sisi kepala ketika mulut terbuka, 21–26 penyapu insang pada bagian bawah lengkungan insang pertama; tubuh agak ramping, panjang margin posterior opercle 4. –6 kali panjang tubuh (Gbr. 1a) Rastrelliger faughni
    2. Penyapu insang terlihat dari sisi kepala ketika mulut terbuka, 30-48 penyapu insang pada bagian bawah lengkungan insang pertama; margin posterior opercle cukup panjang, panjang margin posterior opercle 3,7–5,2 kali panjang tubuh 2
    1. Panjang margin posterior opercle 3,7–4,3 kali panjang tubuh (Gbr. 1b) Rastrelliger brachysoma
    2. Panjang margin posterior opercle 4,3-5,2 kali panjang tubuh (Gbr. 1c) Rastrelliger kanagurta
Spesies Scomberomorus
    1. Gurat sisi menurun di bawah sirip punggung kedua; tubuh memiliki banyak belang vertikal tipis bergelombang Scomberomorus commerson
    2. Gurat sisi sebagian besar lurus; tubuh memiliki 3 baris bintik bulat hitam horizontal tak beraturan Scomberomorus guttatus
FAO keyThunnus
    1. Permukaan ventral hati tanpa lurik, lobus hati kanan jauh lebih panjang daripada lobus kiri atau sentral (Gbr. 1a) 2
    2. Permukaan ventral hati memiliki lurik yang tampak jelas, lobus tengah hati sama dengan atau lebih panjang dari lobus kiri dan kanan (Gbr. 1b) 3
    1. 26–34 penyapu insang (biasanya >27) pada lengkungan insang pertama; sirip punggung dan sirip dubur kedua dari individu besar (panjang tubuh 120 cm atau lebih) sering kali memanjang, >20% dari panjang tubuh Thunnus albacares
    2. 19–27 penyapu insang (biasanya <26) pada lengkungan insang pertama; sirip punggung dan sirip dubur kedua tidak memanjang secara signifikan, <20% dari panjang tubuh di semua ukuran Thunnus tonggol
    1. 31–43 penyapu insang pada lengkungan insang pertama; sirip dada pendek, tidak mencapai ruang antar sirip punggung (Gbr. 2a) 4
    2. 23–31 penyapu insang pada lengkungan insang pertama; sirip dada sedang atau panjang, mencapai setidaknya ruang antar sirip punggung (Gbr. 2b) 5
    1. Panjang sirip dada 20–23% dari panjang tubuh; lunas ekor median kuning pada ikan dewasa Thunnus maccoyii
    2. Panjang sirip dada 16-21% dari panjang tubuh; lunas ekor median hitam pada ikan Thunnus orientalis
    1. Sirip ekor memiliki margin posterior putih sempit (Gbr. 3); tubuh lebih sempit, ramping, dan memanjang dengan bentuk punggung dan perut kurang berbentuk busur, hampir datar antara moncong dan sirip punggung pertama (Gbr. 4a) Thunnus alalunga
    2. Sirip ekor tanpa margin posterior putih; margin posterior opercle panjang dan bundar dengan bentuk punggung dan perut seperti bentuk busur dari moncong ke batang ekor (Gbr. 4a) Thunnus obesus
Thunnus yang total panjangya kurang dari 40 cm
    1. Terdapat corak tubuh putih/perak, dalam bentuk garis dan/atau bintik-bintik, di sisi tubuh bagian bawah atau sepenuhnya di bagian punggung dan perut 2
    2. Tidak ada corak tubuh putih/perak 4
    1. Tubuh bagian atas kebiru-biruan/hitam; terdapat corak tubuh putih/perak hadir dalam bentuk garis vertikal berspasi teratur dan garis-garis bintik yang bergantian secara teratur dalam pola ‘V’; corak memanjang ke depan dari area ekor sampai ke pangkal sirip dada pada ikan dalam kondisi segar (memudar dari tubuh bagiana tas saat kondisinya sudah tidak segar) (Gbr. 1a). Sirip punggung, sirip dubur, finlet punggung dan perut, dan sirip ekor berwara kuning yang kuat (memudar karena saat kondisinya sudah tidak segar). Tubuh antara garis moncong dan batang ekor berbentuk lebih lurus/torpedo dibandingkan dengan bentuk lengkung yang lebih bulat dari T. obesus (Gbr. 2a). Kepala (moncong ke tutup insang) relatif pendek dibanding total panjang tubuh, dibanding T. obesus (Gbr. 3a). Mata relatif lebih kecil dari ukuran kepala dan umumnya kurang berbentuk elips dibanding T. obesus (Gbr. 4a). 26–34 penyapu insang pada lengkungan insang pertama; tidak terdapat lurik pada permukaan ventral hati, lobus kiri memanjang (Gbr. 5a); terdapat gelembung renang, biasanya kempis atau sedikit terpompa, hanya menempati bagian depan rongga tubuh (Gbr. 6a) Thunnus albacares
    2. Terdapat corak tubuh putih/perak tetapi tidak berbentuk ‘pola V’ (mis. tidak berbentuk kombinasi garis penuh dan garis bintik) 3
    1. Tubuh bagian atas kebiru-biruan/hitam; corak tubuh putih/perak berbentuk garis-garis vertikal penuh atau terpecah yang berspasi tidak beraturan, umumnya memiliki jarak yang lebih luas dibanding T. albacares, sebagian besar terbatas pada bagian bawah tubuh, memanjang ke depan biasanya dari area ekor ke bagian tengah tubuh pada ikan dalam kondisi segar (memudar dari bagian tengah tubuh saat kondisinya sudah tidak segar) (Gbr. 1b). Sirip punggung dan perut berwarna kuning dan margin posterior hitam (berubah menjadi kuning kehitam an abu-abu saat kondisinya sudah tidak segar). Bentuk tubuh melebar pada titik margin posterior opercle terpanjang, bentuk tubuh antara moncong dan batang ekor lebih berbentuk busur bulat dibandingkan dengan bentuk T. albacares yang kurang lebar dan mirip torpedo (Gbr. 2b). Kepala (moncong ke tutup insang) relatif panjang dibanding total panjang tubuh, daripada T. albacares (Gbr. 3b). Mata (relatif lebih besar dari ukuran kepala) dan umumnya lebih berbentuk elips dibanding T. albacares (Gbr. 4b). 23–31 penyapu insang pada lengkungan insang pertama; permukaan perut hati berlurik, lobus kira-kira sama panjangnya (Gbr. 5b); terdapat gelembung renang, besar dan sering terpompa, menempati rongga seluruh tubuh (Gbr. 6b) Thunnus obesus
    2. Tubuh bagian atas kebiru-biruan/hitam; corak tubuh putih/perak dalam bentuk bintik memanjang yang membentuk garis horizontal pada sisi tubuh bagian bawah (memudar saat kondisinya sudah tidak segar) (Gbr. 1c). Finlet berwarna kekuningan dengan tepi abu-abu. Bentuk tubuh seperti torpedo, bagian belakang tubuh (dari titik titik margin posterior opercle terpanjang ke tangkai ekor) relatif panjang dibanding total panjang tubuh (Gbr. 7). 19–27 penyapu insang pada lengkungan insang pertama; tidak ada lurik pada permukaan perut hati, lobus kiri memanjang (Gbr. 5c); tidak ada gelembung renang Thunnus tonggol
    1. Tubuh bagian atas kebiru-biruan/hitam; corak tubuh putih/perak berbentuk garis vertikal dan garis bintik-bintik, sebagian besar terbatas pada bagian tubuh bawah (Gbr. 1d). Finlet kuning; sirip dubur dan sirip punggung kedua berwarna kuning (semua warna memudar saat kondisinya tidak segar). Thunnus orientalis
    2. Tubuh bagian atas kebiru-biruan/hitam; corak tubuh putih/perak hanya terdapat pada spesimen yang masih hidup dalam keadaan stres dan baru saja mati, biasanya terbatas pada bagian belakang tubuh berbentuk garis vertikal terpecah atau penuh yang berspasi tidak beraturan (Gbr. 1e, hidup dalam keadaan stres/baru mati). Corak putih/perak segera menghilang seteah mati, meninggalkan warna perak yang seragam (Gbr. 1e, baru saja mati). Sirip dan finlet dubur kuning kusam bertepi hitam. Tumbuh panjang dan lebar. 31-34 penyapu insang pada lengkungan insang pertama; permukaan perut hati berlurik, lobus kira-kira sama panjangnya (Gbr. 5d) Thunnus maccoyii
    1. Tubuh bagian atas kebiru-biruan/hitam; terdapat corak tubuh putih/perak pada spesimen yang masih hidup dalam keadaan stres dan baru mati saja berbentuk garis dan bercak horizontal terpecah dan tidak penuh horizontal berspasi tidak beraturan (Gbr. 1f hidup dalam keadaan stres/baru mati). Corak putih/perak segera menghilang setelah mati, meninggalkan warna perak yang seragam (Gbr. 1f mati). Finlet punggung dan dubur berwarna gelap, sirip ekor memiliki margin posterior putih (Gbr. 8). Tubuh berbentuk sempit dan torpedo. Permukaan perut hati berlurik, lobus kira-kira sama panjangnya (Gbr. 5e) Thunnus alalunga
Thunnus yang total panjangya lebih dari 40 cm
    1. Terdapat corak tubuh putih/perak, dalam bentuk garis dan/atau bintik-bintik, di sisi tubuh bagian bawah atau sepenuhnya di bagian punggung dan perut 2
    2. Tidak ada corak tubuh putih/perak 4
    1. Tubuh bagian atas kebiru-biruan/hitam; corak tubuh putih/perak berbentuk garis vertikal berspasi teratur dan garis bintik-bintik dalam pola ‘V’ (Gbr. 1a). Corak memanjang ke depan dari area ekor sampai ke pangkal sirip dada pada ikan dalam kondisi segar (memudar dari tubuh bagian atas saat kondisinya sudah tidak segar). Sirip punggung, sirip dubur, dan sirip ekor berwarna kuning kuat, finlet punggung dan perut berwarna kuning, kadang-kadang terdapat margin posterior hitam yang sempit (semua warna memudar saat kondisinya sudah tidak segar) (Gbr. 2a). Tubuh antara garis moncong dan batang ekor berbentuk lebih lurus dibandingkan dengan bentuk lengkung bulat dari T. obesus (Gbr. 3a). Kepala (moncong ke tutup insang) relatif lebih pendek dibanding total panjang tubuh, daripada T. obesus (Gbr. 4a). Mata relatif lebih kecil dari ukuran kepala dan umumnya kurang berbentuk elips dibanding T. obesus (Gbr. 5a). Panjang sirip dada sedang, mencapai ke sirip punggung kedua, tetapi tidak melebihi (Gbr. 6a); lebih lebar dari T. obesus. Ujung sirip dada kaku dan bulat. Sirip dada lurus dan berbentuk seperti pisau ketika dilihat dari atas (Gbr. 7a). Sirip punggung dan sirip dubur kedua memanjang secara signifikan, mencapai lebih dari 20% FL (Gbr. 8). Di bagian tengah dari ujung sirip ekor, terdapat 2 tonjolan, sehingga nampak ada takik berbentuk ‘M’ atau ‘V’ (Gbr. 9a). 26–34 penyapu insang pada lengkungan insang pertama; tidak terdapat lurik pada permukaan ventral hati, lobus kanan memanjang (Gbr. 10a); terdapat gelembung renang, biasanya kempis atau sedikit terpompa, hanya menempati bagian depan rongga tubuh (Gbr. 11a) Thunnus albacares
    2. Terdapat corak tubuh putih/perak tetapi tidak berbentuk ‘pola V’ (mis. tidak berbentuk kombinasi garis penuh dan garis bintik) 3
    1. Tubuh bagian atas kebiru-biruan/hitam; corak tubuh putih/perak berbentuk garis-garis vertikal yang berspasi tidak beraturan saja, umumnya memiliki jarak yang lebih luas dibanding T. albacares (Gbr. 1b). Corak memanjang ke depan biasanya dari area ekor ke pertengahan tubuh pada ikan dalam kondisi segar, finlet punggung dan perut berwarna kuning dengan margin posterior hitam (warna akan memudar dari bagian tengah tubuh saat kondisinya sudah tidak segar) (Gbr. 2b). Bentuk tubuh antara moncong dan batang ekor lebih berbentuk busur bundar dibandingkan dengan bentuk T. albacares yang lebih lurus kurang lebar (Gbr. 3b) Kepala (moncong ke tutup insang) relatif lebih panjang dibanding total panjang tubuh, daripada T. albacares (Gbr. 4b). Mata relatif lebih besar dari ukuran kepala dan umumnya lebih berbentuk elips dibanding T. albacares (Gbr. 5b). Sirip dada panjang, melebihi sirip punggung kedua, kadang-kadang sejajar dengan finlet punggung kedua pada ikan yang panjang tubuhnya lebih dari 50 cm, sering kali melengkung di bagian ujungnya (Gbr. 6b). Ujung sirip dada meruncing tipis dan fleksibel dan juga membentuk busur jika dilihat dari atas (Gbr. 7b). Di bagian tengah dari ujung sirip ekor, terdapat 2 tonjolan, sehingga nampak ada takik berbentuk ‘M’ atau ‘V’ (Gbr. 9b). 23–31 penyapu insang pada lengkungan insang pertama; permukaan perut hati berlurik, lobus kira-kira sama panjangnya (Gbr. 10b); terdapat gelembung renang, besar dan sering terpompa, menempati rongga seluruh tubuh (Gbr. 11b) Thunnus obesus
    2. Tubuh bagian atas kebiru-biruan/hitam; corak tubuh putih/perak dalam bentuk bintik memanjang yang membentuk garis horizontal pada sisi tubuh bagian bawah (memudar saat kondisinya sudah tidak segar) (Gbr. 1c). Finlet berwarna kekuningan dengan tepi abu-abu. Bentuk tubuh seperti torpedo, bagian belakang tubuh (dari titik titik margin posterior opercle terpanjang ke tangkai ekor) relatif panjang dibanding panjang tubuh (Gbr. 12). Sirip dada panjangnya sedang tetapi tidak mencapai sirip punggung kedua (Gbr. 6c). 19–27 penyapu insang pada lengkungan insang pertama; tidak terdapat lurik pada permukaan ventral hati, lobus kanan memanjang (Gbr. 10c); tidak ada gelembung renang Thunnus tonggol
    1. Tubuh bagian atas kebiru-biruan/hitam; corak tubuh putih/perak berbentuk garis vertikal dan garis bintik-bintik, sebagian besar terbatas pada bagian tubuh bawah (Gbr. 1d).Corak memudar pada ikan dewasa besar. Finlet kuning; sirip dubur dan sirip punggung kedua berwarna kuning (semua warna memudar saat kondisinya tidak segar). Tubuh panjang dan lebar. Sirip dada pendek, tidak pernah mencapai sela punggung (Gbr. 6d). Spesies ini kadang-kadang dikira T. maccoyii. Permukaan perut hati berlurik, lobus kira-kira sama panjangnya; gelembung renang Thunnus orientalis
    2. Tubuh bagian atas kebiru-biruan/hitam; corak putih/perak hanya terdapat pada individu yang hidup dalam keadaan stres dan baru saja mati, tampak lebih jelas pada bagian belakang tubuh dalam bentuk garis vertikal terpecah atau tidak penuh yang berspasrm tidak beraturan (Gbr. 1e, hidup). Corak putih/perak segera menghilang setelah mati, meninggalkan warna perak yang seragam (Gbr. 1e, mati). Sirip dan finlet dubur kuning kusam bertepi hitam. Tubuh panjang dan lebar. Sirip dada pendek, tidak pernah mencapai sela di antara sirip punggung (Gbr. 6e). 31–34 penyapu insang pada lengkungan insang pertama; permukaan perut hati berlurik, lobus kira-kira sama panjangnya (Gbr. 10d); terdapat gelembung renang dan biasanya kempis. Thunnus maccoyii
    1. Tubuh bagian atas kebiru-biruan/hitam; terdapat corak tubuh putih/perak di sisi dan perut pada spesimen yang masih hidup dalam keadaan stres dan baru mati saja berbentuk garis dan bercak horizontal terpecah dan tidak penuh horizontal berspasi tidak beraturan (Gbr. 1f hidup dalam keadaan stres/baru mati). Corak putih/perak segera menghilang setelah mati, meninggalkan warna perak yang seragam (Gbr. 1f mati). Finlet dubur dan punggung berwarna gelap, sirip ekor memiliki margin posterior putih (Gbr. 13). Tubuh berbentuk torpedo, posteriornya terpanjang dibanding tuna lainnya. Sirip dada sangat panjang, melebihi panjang sirip punggung kedua, seringkali hingga finlet punggung kedua (Gbr. 6f). 25–31 penyapu insang pada lengkungan insang pertama; permukaan perut hati berlurik, lobus kira-kira sama panjangnya (Gbr. 10e); terdapat gelembung renang Thunnus alalunga
Similar families:

Carangidae

Carangidae feature

Carangidae dikatakan berbeda karena memiliki 3 hingga 8 duri sirip punggung (vs. Scombridae yang memiliki 9 hingga 27 duri sirip punggung); 2 duri terpisah di depan sirip dubur (vs. tidak ada duri); sisik duri di sepanjang bagian belakang gurat sisi (vs. tidak ada sisik duri), dan biasanya tidak ada finlet yang cukup besar, kecuali pada Elagatis dan Decapterus yang memiliki 1 finlet punggung dan 1 finlet dubur (vs. finlet yang cukup besar).

Gempylidae

Gempylidae feature image

Gempylidae dikatakan berbeda karena memiliki warna cokelat atau hitam, jarang berwarna biru-coklat (vs perak, putih, dan biru); tidak memiliki corak khas pada tubuh (vs. corak berbentuk bintik, baris, garis, dan lurik) dan tidak memiliki lunas pada tangkai ekor (kecuali pada Lepidocybium flavobrunneum) (vs. terdapat corak).

Species:
Auxis rochei Tongkol lisong
Auxis thazard Tongkol, Balaki
Euthynnus affinis Tongkol, Timphik
Grammatorcynus bilineatus Makerel garis ganda
Gymnosarda unicolor Tuna gigi anjing
Sarda orientalis Bonito bergaris
Thunnus albacares Tuna Sirip Kuning, Gelang Kawung, Madidihang
Thunnus maccoyii Tuna sirip biru selatan
Thunnus obesus Tuna matabesar
Thunnus orientalis Tuna sirip biru pasifik
Thunnus tonggol Tuna ekor panjang, Tuna abu-abu
References:
  1. Carpenter K, Niem V, Collette BB. Scombridae. In: FAO Species Identification Guide for Fishery Purposes. The Living Marine Resources of the Western Central Pacific. Volume 6. Bony Fishes Part 4 (Labridae to Latimeriidae), Estuarine Crocodiles, Sea Turtles, Sea Snakes and Marine Mammals. Vol 6. Rome: FAO Library; 2001:3721-3756. http://www.fao.org/3/y0770e/y0770e00.htm